Hewan peliharaan dalam kesiapsiagaan bencana

Pada tanggal 21 & 22 Juli 2018 lalu, Abhirama “Abhi” Perdana membantu mewakili SGM dalam acara bekerjasama dengan Animal Friends Jogja (AFJ) dengan program mereka yang disebut Sowan Ngupi (Sohib Hewan Tangguh Merapi) yang berkonsep untuk meningkatkan kapasitas warga yang tinggal di daerah Merapi yang rawan bencana agar lebih sadar, siap dan siaga untuk menyelamatkan hewan peliharaan mereka pada saat bencana. “Berdasarkan pengalaman AFJ pada erupsi Merapi 2010, banyak hewan peliharaaan yang tertinggal dan untuk menyelamatkan mereka, relawan harus berjuang menghadapi situasi beresiko tinggi di lereng Merapi … (tujuan Sowan Ngupi adalah) untuk mengajak dan membantu warga Merapi untuk ikut bersiap mengurangi ancaman bahaya yang mungkin terjadi pada satwa kesayangan mereka,” (Sumber: Instagram @animalfriendsjogja).

Berikutnya, Mas Abhi sedikit membagi pengalamannya mengikuti kegiatan ini bersama dengan teman-teman relawan dari AFJ.

Status kenaikan level Merapi yang belum lama ini ditingkatkan masuk dalam level Waspada seolah turut memacu kami untuk berpikir secara lebih intensif dalam hal mitigasi risiko gunung api.

Tepatnya tanggal 21 s/d 22 Juni bersama Animal Friend Jogja, SGM bekerjasama melakukan pendataan dan sosialisasi dalam upaya mitigasi terhadap hewan. Dapat dikatakan hal ini merupakan sesuatu yang “baru” terlebih bagi para stakeholder terkait pengalaman erupsi Merapi 2010 lalu menjadikan bahan belajar bagi AFJ bahwasannya penyelamatan, penanganan terhadap hewan juga sama pentingnya harus dilakukan, terlebih saat evakuasi dan penempatan saat di shalter-shalter.

Sosialisasi mengenai cara menangani hewan dalam proses evakuasi dan ketika di shalter untuk orang dewasa.

Bagi sebagian masyarakat desa tidak terkecuali Pangukrejo hewan ternak menemukan aset berharga mereka, tidak sedikit kerugian yang dimunculkan dari efek letusan yang belum lama terjadi setidaknya sekitar 30 ekor sapi terjual di bawah harga pasaran yang berlaku. Dampak seperti itulah yang berusaha harus dipikirkan bersama.
Kegiatan yang digagas oleh AFJ ini juga merupakan project percontohan, yang diharapkan menghasilkan sebuah masterplan tentang mitigasi terhadap hewan yang dapat digunakan di mana ada yang memiliki permasalahan serupa. Sehingga nantinya segala kemungkinan kerugian baik secara materi maupun psikologis dapat diminimalisir baik saat kenaikan status level kebencanaan ataupun dampak kepanikan yang masih muncul di tengah masyarakat.

Sosialisasi mengenai cara merawat dan melihara hewan dengan baik kepada anak-anak.

Kegiatan yang SGM dan AFJ lakukan pun tidak hanya mengajak para orangtua, disela-sela pendataan terhadap hewan baik itu ternak maupun hewan peliharaan rumah di kawasan Pangukrejo, sosialisasi
terhadap anak-anak pun juga dilakukan, mulai dari presentasi dengan pemutaran video erupsi yang menampilkan korban dari hewan ternak hingga kenangan terhadap ternak di pengungsian, hal ini dilakukan semata-mata dalam rangka menumbuhkan kepedulian anak-anak terhadap hewan terutama hewan peliharaan dilakukan, sehingga nanti diharapkan saat terjadi proses evakuasi mereka dapat meresponnya.

“Bayangkanlah Anda yang harus di dalam kandang ini untuk berhari-hari, bagaimana perasaan Kalian?” Monique menjelaskan pentingnya sering mengunjungi dan mengajak hewan peliharaannya main ketika ada di dalam kandang.

Selain itu juga kami menaruh harapan menumbuhkembangkan ketangguhan bencana sejak dini sehingga proses regenerasi pengetahuan tidak terputus hanya sampai pada orang dewasa saja.

Terima kasih banyak sekali kepada para relawan AFJ yang sudah ingin mendukung dan mengikuti kegiatan ini dan khususnya terima kasih kepada para panitia yang luar biasa si Ina, Among, Lalita, Monique dan banyak lebih untuk atas semangatnya dan kesabarannya. Kami minta maaf kalau ada yang kurang.

 

Abhirama Perdana, atau ‘Mas Abhi’, adalah mahasiswa dari jurusan Ilmu Komunikasi di kampus APMD (Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ‘APMD’. Saat ini di semester terakhir, beliau memiliki aspirasi untuk terus bekerja di bidang sosial dengan harapan bahwa dia bisa menjadi orang yang ‘bermanfaat untuk orang lain dan lingkungan”.

Abhi sudah menjadi guru relawan di SGM sejak awal 2017 di mana dia bersama dengan teman kuliahnya Endah Tofani, memulai dengan kelas tarian dan seni pertunjukan untuk membangun dan menanam jiwa seni dan kreatif di hati murid-murid kami.

[email protected]

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *