Testimonial oleh Nur Rahmadani Ahmad (Mbak Daniy)

Mbak Daniy adalah guru relawan dan mentor Anak-Anak di Sekolah Gunung Merapi dari bulan Januari – Juni 2017. Dia selalu penuh ceria dan candaan jam berapa pun, dan dengan mudah membuat Anak-Anak merasa tenang, nyaman dan percaya diri. Selalu ramah dengan siapapun, terbuka dan siap coba apapun dan belajar apapun! Kami selalu Akan merindukan dia dan sangat berterima kasih pada semua dukungan dia selama di SGM dan sampai sekarang. Sekarang Mbak Daniy sudah pulang ke Palangkaraya di Kalimantan Tengah, di mana dia sudah menjadi guru bahasa Inggris dan pasti sudah disayangkan oleh semua muridnya. Wishing you all the best for all your future adventures! Love from your Merapi Family.xxx


Saya sama sekali tidak pernah menyangka bisa sampai di desa dan di sekolah yang sangat luar biasa ini.

Berawal dari informasi dan ajakan seorang teman yang membuat saya penasaran tentang sekolah non-profit yang hadir di daerah rawan bencana di Gunung Merapi, bagaimana bisa?
Sebelumnya saya sama sekali belum pernah pergi ke desa tersebut, akhirnya karena penasaran saya dan teman saya pergi kesana, di tengah hujan deras akhirnya kami sampai di desa Pangukrejo, lokasi Sekolah Gunung Merapi.

Alhamdulillah, Allah pertemukan saya dengan Ms Yasmin dan Mas Fajar, suami istri penggagas Sekolah Gunung Merapi ini.
Daaan taraaaa, saya memulai sesuatu yang baru dalam sepanjang hidup saya. Tinggal di sini dan pengalaman pertama adalah mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak di Sekolah ini.

Ada cerita menarik ketika pertama kali memulai mengajar, hahaa

Saya merasa kesulitan, karena sempat berfikir mengajar anak-anak  adalah hal yang sulit. Mereka kadang bisa lari, ribut dan tiba-tiba  tidak mau memperhatikan pelajaran.

Alhamdulillah, Miss Yasmin banyak memberikan masukan tentang bagaimana mengendalikan situasi belajar di kelas, salah satu pesan dari Miss Yasmin yang selalu saya ingat, “Mbak Daniy harus senang dulu sebelum membuat anak-anak juga senang, kalau bisa mengajar di tahap ini pasti bisa mengajar dimanapun”.

Saya jadi makin semangat, Miss Yasmin selalu membantu saya dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan penerapannya. Saya mencoba terus sampai akhirnya saya merasa anak-anak itu adalah bagian dari diri saya juga.

Hari demi hari saya benar-benar memperhatikan bagaimana Mas Fajar dan Ms Yasmin dengan sabar menghadapi anak-anak, menyayangi seperti anak sendiri, melakukan pendekatan secara psikologis maupun spritual.

Selain Belajar Bahasa Inggris, tentu banyak hal lain yang saya dapatkan selama saya tinggal di sini. Misalnya hemat air (karena jatah air hanya 1x dalam 5 hari), kemudian mengelola sampah, mengajarkan ke anak-anak pentingnya memisahkan sampah organik dan non-organik, bikin deklarasi sumpah sampah agar ga ada lagi dari kita yg buang sampah sembarangan ^_^

Hal yang paling berkesan yaitu setiap saya bangun pagi, kadang sering tidak percaya bisa sampai disini, pergi dari zona aman dan nyaman.
Di tempat ini saya belajar tentang makna bersyukur dalam hidup! Iyaa, bersyukur.

Mas Fajar dan Ms Yasmin itu sudah seperti kakak sendiri, setiap malam entah sambil makan atau santai di depan rumah mereka pasti selalu cerita banyak hal.

Banyak hal yang telah mereka lakukan dan ajarkan pada saya. Sekolah Gunung Merapi dengan pengadaan kelas Bahasa Inggris, Seni, TPA (belajar baca Iqro dan Al-Qur’an), dan yang lainnya untuk anak-anak maupun warga sekitar.

Semuanya GRATIS!

Iya, GRATIS!

Kata salah seorang teman, “Ms Yasmin dan Mas Fajar itu dua org gila yg hidup di zaman serba duit! Di saat di luar sana orang masih memikirkan bagaimana bahagia untuk dirinya sendiri, laaahh mereka berdua ini mencari cara bagaimana agar anak-anak bisa bahagia, bisa belajar dan bermain dengan riang.”

Aaaaahh, rasanya tidak akan cukup jika harus diceritakan semuanya di sini….

Mas Fajar dan Miss Yasmin, terima kasih telah menjadi kakak, saudara sekaligus sahabat. Terima Kasih untuk Ilmu dan pengalaman yang sangat berharga ini,

Teman-teman tersayang, Retno, Mas Vian, Lelie, Edo, Boffin, Endah, Abi, Neni, Adi, terima kasih juga untuk ilmu, persahabatan dan persaudaraan yang kadang agak sedikit gila, hahaha

Terima Kasih sudah saling mengingatkan.

Sungguh, bisa tinggal di Desa Pangukrejo, desa di kawasan rawan bencana 3 di kaki Gunung Merapi lalu kemudian bisa bermain dan belajar di Sekolah Gunung Merapi, bertemu orang-orang yang luar biasa ini adalah rezeki yang Allah berikan untuk saya.”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *